Minggu, 30 Agustus 2009

Sajak: Ironi Mimpi

Oleh Ayah

I
Seribu kali kucubit-cubit lengan menyadarkanku
semua bukan mimpi
sejuta kali kutampar-tampar wajah
makin yakin aku
semua memang nyata

Tapi, aduh
dihardik aku oleh bayanganku sendiri
di depan cermin, dimaki
kapan kebodohanmu runtuh
jika kau pikir ini bukan mimpi
kau salah
kau sedang terperangkap dalam mimpi
tubuh dan jiwamu
bahkan tak berdaya untuk membebaskan diri, maka berhentilah
mencubit dan menampar

Ooh, aku tertegun
dalam mimpi pun ternyata
bisa kurasakan sakit

16.06.07, 22.30.01


II
Dan ketika kau bangunkan aku malam ini
separo kesadaranku
masih mematut-matut diri
pada sebilah cermin di alam mimpi
dan ketika kaugamit lenganku
aku bergumam lirih
tunggu sebentar
aku kembali ke alam mimpi
menjemput kesadaranku
yang sekarang mungkin tersesat

28.05.07, 21.57.31

1 komentar:

Kabasaran Soultan mengatakan...

Very nice poem bro ....

i like that