Minggu, 31 Januari 2010

Sketsa Bianglala



Selembar bianglala
meremuk tak tereja bentuk
di lengkung retak
cakrawala

Lihat!
alangkah giris senyum gerimis
telah lelah ia berucap
kepada berlaksa pasang mata
yang setia menyimak
gugus fenomena alam itu

Apa yang bisa kuperlihatkan lagi
sekarang
kalau tak lagi bisa dibedakan
mana pelangi mana mendung

Apakah sejarah panjang semesta
mesti usai di sini
sedang sesungguhnya
ia masih mampu mencipta
kelakkelok jalan berwarna

Ataukah sudahi saja tengadah
lalu diam menatap hujan
di depan
dengan pandang jauh dari takjub
sebab di balik tirai hujan sana
hanya tampak
fatamorgana tua renta

Tidak ada komentar: