Selembar bianglala
meremuk tak tereja bentuk
di lengkung retak
cakrawala
Lihat!
alangkah giris senyum gerimis
telah lelah ia berucap
kepada berlaksa pasang mata
yang setia menyimak
gugus fenomena alam itu
Apa yang bisa kuperlihatkan lagi
sekarang
kalau tak lagi bisa dibedakan
mana pelangi mana mendung
Apakah sejarah panjang semesta
mesti usai di sini
sedang sesungguhnya
ia masih mampu mencipta
kelakkelok jalan berwarna
Ataukah sudahi saja tengadah
lalu diam menatap hujan
di depan
dengan pandang jauh dari takjub
sebab di balik tirai hujan sana
hanya tampak
fatamorgana tua renta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar