Selasa, 22 Desember 2009

Peluh Emak


Oleh Ayah!

Aku tahu, Mak
engkau tak tahu
ini hari adalah tentangmu
sebuah penghargaan
yang tak juga kaupikirkan
sebab memang hanya istilah
dan berada jauh
di luar jangkauan hatimu

Hari-harimu, Mak
hanyalah tetes peluh
yang kauharap menjelma
bulir-bulir beras
demi anak-anakmu
tak mengeluhkan perih

Kalau hari ini
aku tak berucap sepatahpun kata
sebagaimana jutaan anak mendengungkannya
bukan niatku durhaka, Mak
aku hanya tak ingin slogan itu
mencederai keyakinanmu
akan tuah sebuah kerja nyata
sementara hingga detik ini pun
janjiku untuk bahagiakanmu
masih sebatas bilangan kata-kata

Juga aku tahu, Mak
bahwa kau memang tak membutuhkannya
sebab peluhmu yang selalu menetes
dan nyaris tak kering di tengah lelahmu
adalah monumen terindah nan tak tergantikan
apalagi hanya dengan untaian manis kata
namun jika pun aku perlu melangkah ke haribaanmu
satu yang akan kulakukan
adalah menyeka peluh di wajahmu
dengan jemari yang dulu selalu kaugenggam
penuh cinta, tanpa kata
dan hanya mata
yang pasti tak putus melelehkan pedih
sebab masih hanya itu bisa kulakukan

Maaf, Emak...

Tidak ada komentar: