Oleh Ayah
Tak kubagi renyah tawa musim hujan serupa tahun kemarin
sebab kedatanganmu hari ini adalah ziarah
bagi rindu yang terbaring beku berpeluk luka
ia mati pagi tadi dalam sebuah perang kecil
oleh sebab otakmu membatu lantaran kemarau panjang mengeringkannya
Hendak kautaburkankah kembang rumput yang tak sengaja kaucabut
dalam perjalanan ke sini?
sebaiknya jangan, sekali lagi, jangan
ingat sajalah ini
tak perlu ada sedikitpun hijau
agar kerontang ini abadi
Cucuran airmata sesalmu mungkin bisa berangkulan sesaat
dengan nisan pokok kering kamboja
tapi mungkin tidak dengan merah tanah
sebab sebelum kau datang telah kembali coklat memadat
dan mengeras meski batu otakmu kini melunak
Tak kubagi renyah tawa musim hujan serupa tahun kemarin
sebab kedatanganmu hari ini adalah ziarah
bagi rindu yang terbaring beku berpeluk luka
ia mati pagi tadi dalam sebuah perang kecil
oleh sebab otakmu membatu lantaran kemarau panjang mengeringkannya
Hendak kautaburkankah kembang rumput yang tak sengaja kaucabut
dalam perjalanan ke sini?
sebaiknya jangan, sekali lagi, jangan
ingat sajalah ini
tak perlu ada sedikitpun hijau
agar kerontang ini abadi
Cucuran airmata sesalmu mungkin bisa berangkulan sesaat
dengan nisan pokok kering kamboja
tapi mungkin tidak dengan merah tanah
sebab sebelum kau datang telah kembali coklat memadat
dan mengeras meski batu otakmu kini melunak
2 komentar:
ungkapan hatinya bagus pak.. :D
ingat ayah pak nggak tahu kenapa
Posting Komentar