Selasa, 20 Oktober 2009

Maaf Televisi

Oleh Ayah

Maaf
dalam satu detik aku memberangusmu
dengan kuhentak paksa remote

Tidak, aku tak membencimu
aku hanya tak hendak menatap
wajah-wajah nan asing berlipstik kata-kata gurih
berujar tentang mimpi-mimpi pongah
dari storyboard yang sedemikian rupa ditata
tanpa rasa, apalagi cinta

Maaf
kujual kau kini
karena ruangmu yang tergadai
tak mungkin tertebus
hanya dengan teriakan terbungkam
surat-surat pembaca di koran
atau demo-demo berurat gemas
bak reality show

Kau kini televisi
telah menjelma sembako
dan baju-baju sederhana
bagi reremah wajah pias nan butuh cinta
dengan cinta

Tidak ada komentar: