Kamis, 04 April 2013

Tembakan!



Penuh selidik ia menatapku. Hah, sebentar lagi ia akan mencincang pertahananku dengan rentetan tembakan -tajam dan mematikan.

"Akhir-akhir ini,kata-katamu makin kering. Kalimat-kalimatmu hanya menjelaskan satu makna: kau jauh keluar dari titik fokus tempatmu kokoh berpijak selama ini. Ada apa?" Tembakan pertama!

"Kau megap-megap dalam kubangan romansa, lelah berenang, tapi tak punya daya untuk menepi!" Tembakan kedua!

"Bodoh!" Tembakan ketiga!



 "Kau tak berarti sama sekali baginya! Belum sadar?!" Tembakan keempat!

"Selalu sambil lalu, ia menanggapi setiap ucap yang kautata manis-manis penuh sayang penuh cinta. Sebandingkah pengorbanan itu?" Tembakan kelima!

"Kau hebat. Pecinta sejati. Tapi ia tidak sepertimu!" Tembakan keenam!

 "Kau tak ada dalam pikirannya!" Tembakan ketujuh!

 "Kau tak ada dalam perasaannya!" Tembakan kedelapan!

 "Ia tak butuh apapun darimu!" Tembakan kesembilan!

Namun, sebelum ia sempat meletuskan tembakan kesepuluh, kurebut senjata di tangannya, lalu kulempar jauh-jauh.

"Sekarang diamlah. Lihat aku baik-baik. Kau tidak sedang berhadapan dengan hantu. Sebab aku belum mati. Buka matamu, lihat, aku ada di mana. Tegak berdiri di atas kepalanya!"

Tidak ada komentar: