Selasa, 12 April 2011
Testimoni Ulat Bulu
Maaf...
jajaran jati-jati meranggas sepanjang lembah bukan dosa kami
bingung cuaca hingga siklus metamorfosis terpangkas
juga bukan sebab pasti kami naik daun kini
Bertanyalah pada hantu-hantu gentayangan
yang tak pernah takut sengat matahari
yang dari mulutnya meleleh ludah bernanah
dari leluka kunyah berjuta pohon belia
Kalian akan dengar jawaban lugas
tentang rencana peremajaan yang absurd
tentang tuli telinga dari jerit pedih kala jarum berkarat
menusukkan cairan mematikan pada kulit-kulit muda tak berdosa
Berbondong ke sini apakah kami salah
toh ketika racun merambat ke atas
seluruh daun akan mengering lalu luruh
Ketahuilah kami datang
bukan sekadar menghenti lapar
dan melepas lambai bagi sahabat yang sekarat
lebih dari itu
kali terakhir kami menatap kelok jalan yang entah
berapa lama bisa tahan
setelah akar yang teranyam kokoh sepanjang punggung
mengering punah,
ketika badai bertubi menggerusnya nanti
Selamat tinggal. biarlah kami belajar bertapa
di celah-celah lembab perut bumi
dan terima kenyataan kan menjelma apa diri kami
kupu-kupu kusam ataukah malah sosok asing tak bersayap
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar