Minggu, 08 Agustus 2010
Percakapan Senja
Pulang nak
ia menggeleng
(kuelus rambutnya
ia tertunduk)
Nak pulang
malas yah
kau ditunggu nak
siapa
mereka
mereka siapa, kemarahan
Ada apa lagi sih nak
haruskah aku cerita lagi yah
sikapmu melukai mereka
mereka juga yah, bahkan lebih
Mereka sayang kau nak
aku juga
lalu
lalu apa yah
Kenapa kau tak mau pulang nak
karena aku selalu ingin di sini
tapi kau punya rumah
aku tak butuh rumah
Nak
ayah dengarlah, jika ruang ini tak kaurelakan, kumohon ikhlaskan sudut empermu
bicara apa kau ini
bicara jujur yah, aku sayang ayah
aku bukan ayahmu nak
jadi aku bukan anakmu
bukan begitu maksud ayah
lalu apa
Nak
ayah mau bicara darah lagi kan
nak
potong nadiku yah, kau akan tahu, tak ada lagi darah dalam tubuhku
nak
kau tahu yah dengan apa aku hidup
cukup nak
dalam tubuhku mengalir seribu kata tak mengancam darimu
nak cukup
telunjukmu yah, tak sekalipun pernah tikam bola mataku
anakku jangan lagi ucapkan itu
katakan yah, masih perlukah darah untukku bisa hidup
(Memanas lagi kelopak mataku)
baiklah ayahku
lho ke mana
pulang yah
katamu tak ingin pulang
aku harus segera pulang yah, harus, hanya agar airmata ayah tak menetes lagi
Langganan:
Postingan (Atom)