Kamis, 25 Maret 2010
Sajak Kau-ku
(lelakon...)
Kau,
Datang, dengan hati
melepuh oleh matahari
yang merendah tiba-tiba
musim semi kala itu
baru semaikan
ladang padi yang hijau
sesubur senyum pagi
Aku,
Takjub, oleh luka tak tersamar
di gusar parasmu
matamu lelehkan pekat empedu
tersengal membiru
tapi aku merasa kau
adalah panah surga
melesat secepat kedip girasku
menancap dan tiba-tiba
sukmaku lantang teriak
kaulah kemegahan itu
bagi sunyi yang ganas rampas nafasku
Kita,
Sudikah bila debu
gerus cahaya di depan hingga hablur tatap
tatih langkah bahkan rebah
hilang daya
tidak, sebab kupastikan
rasa itu sekental darah
Langganan:
Postingan (Atom)